Pic By: www.pustakasekolah.com

Untuk memulai memahami tentang ideologi, saya coba memberi pemahaman baru pada diri saya, bahwa ideologi itu ibarat matahari, memang dia ada di sana namun dampaknya sampai di sini dan sangat terasa. Bayangkan jika ideologi demokrasi berubah tiba-tiba menjadi ideologi komunis. Ibarat matahari yang timbul dari timur dan terbenam di barat, tiba-tiba timbul di utara dan terbenam di selatan kemudian berubah setiap bulannya. Ngeri dibayangkan. So mari kita pelajari apa itu ideologi. Dan tentunya mulai dari definisi.

Ada banyak orang memberi definisi, mungkin juga lebih banyak dari orang yang memberikan definisi itu. Namun saya kutip saja uraian Terry Eagleton yang mengatakan bahwa tidak seorangpun bisa mendefinisikan ideologi dan diterima secara umum sebagai satu-satunya definisi, sehingga beliau mengurai “To indicate this variety of meaning, let me list more or less at random some definition of ideology currently in circulation:[1]
  1. The process of production of mening, signs and values in social life;
  2.  A body of ideas characteristic of a particular social group or class;
  3. Ideas which help to legitimate a dominant political power;
  4. False ideas which help to legitimate a dominant political power;
  5. Systematically distorted communication;
  6. That which offers a position for a subject;
  7. Forms of thouht motivated by social interests;
  8. Identity thinking;
  9. Socially necessary illusion;
  10. The conjuncture of discourse and power;
  11. The medium in which conscious social actors make sense of their world;
  12. Action-oriented sets of beliefs;
  13. The confusion of linguistic and phenomenal reality;
  14. Semiotic closure;
  15. The indispensable medium in which indivuduals live out their relation to a social structure;
  16. The process whereby social life is coverted to a natural reality.


Hal ini tentunya tidak membuat kita heran mengingat banyaknya ideologi yang terbentuk ataupun membentuk kehidupan manusia, seperti komunisme, liberalisme, neoliberalisme, konservatisme, marxisme, sosialisme, kapitalisme, demokrasi, dan lain-lain. Dari sekian banyak ideologi, jika dipelajari maka sebagian besar bertujuan baik, dengan dasar pemikiran untuk lebih baik. Namun pada penerapannya, sering sekali tidak sesuai dengan filosofi dasarnya. Dan menjadi pertanyaan siapakah yang membuatnya menyimpang apakah yang memagang kekuasaan nyata, kekuasaan semu (rakyat), atau sosiologis, atau geografis. ?


Regards
Jun



[1] Terry Eagleton, “Ideology: An Introduction”, (UK: Verso, 1991), Hal. 1-2.

Mas Yadi

Author :

Seluruh artikel yang ada di Blog ini merupakan karya dari penulis sendiri, dan jika ada karya dari orang lain, maka sebisa mungkin akan penulis cantumkan sumbernya. Untuk memberikan Masukan, Saran, Sanggahan, dan Pertanyaan, silahkan menggunakan link Contact yang tersedia. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Share Artikel